Mimpi buruk yg hilang perlahan
Hari itu aku masih beranggapan mimpi buruk, saat itu rasanya benar-benar tak bisa terima apapun. Tapi saat itu pun aku harus beraktivitas kembali. Bekerja kembali menyapa semua orang yg datang kepadaku. Se-profesional itu kah hidup ku saat itu.
Namanya juga seorang wanita ya.. Pasti akan tetap misuh-misuh. Kayaknya tuh semua orang harus tahu kalo gua itu sakit hati wkwk. Kalo diingat-ingat hal itu seperti pengumuman. Kalo ada orang yg tanya apa nanti gua akan menyangkut paut kalo gua abis sakit hati, gua abis ditinggal dan yaa gua akan terasa menjadi korban yang menyedihkan... (kocak juga yaa gua).
Sehari setelah itu, aku oversharing dgn salah satu orang di kantor ku. Padahal kalo dibilang dekat juga engga. Kenal dalam waktu lama juga engga. Anehnya dia mau mendengarkan cerita ku. Apa karena relate dgn kehidupannya kah ?. Hampir 2 jam aku berbicara dgn nya di telepon. ooh bahkan saat itu harusnya sudah pulang kerja. Awal yg tak disengaja itu sungguh sangat tidak bisa diprediksi.
Okeeh, menjadi korban masih ku rasakan. Mimpi buruk itu masih sungguh nyata untuk diriku. Sampai akhirnya Bapak di kantor yg dekat dengan ku bilang seperti ini.
π: Sudah Neng, gak usah dipikirin lagi. Sekarang yg kamu butuhkan dari dia apa?. Toh dia juga sudah punya kehidupan sendiri. Dia sudah meninggalkan kami dengan memilih orang lain. Terus apa yg kamu inginkan dari dia ? .
π§: Aku butuh penjelasan Pak. Kenapa dia harus melakukan seperti ini sama aku. Kenapa dia gak bilang jujur aja. Kenapa gak ngomong langsung aja. Gak perlu tetiba ngilang gitu aja, eeh tau nya dia begitu. Aku gak terima pak. Aku sakit hati digituin sama dia. (dendam ku dan sakit hati ku memuncak).
π: Kalo kamu butuh penjelasan, setelah dia memberikan penjelasan apakah kamu akan terima penjelasan itu. apa kamu tidak makin kesel neng saat mendengarkan penjelasan itu. Bahkan setelah dia bilang itu bukan lah sebuah penjelasan tapi pembelaan. Dia akan meminta maaf sama kamu menceritakan semuanya setelah itu apakah kamu tenang? kan belum tentu begitu. Yg sudah terjadi setelah dia ceritakan bukan lagi penjelasan tapi pembelaan dari dia. Udah ikhlaskan sajaa... biarkan berlalu... kamu bisa dapat yang lebih baik dan terbaik kok neng.
(aku terdiam) percakapan itu sungguh membuatku jadi terbuka. yaa benar saja apa pun yg terjadi bukan lagi sebuah penjelasan tapi pembelaan. Kalo pun adanya sebuah penjelasan apakah aku akan terima hal tersebut?. Penjelasan itu ada saat semua yg dia lakukan masih dalam rentang waktu yg berdekatan. Jika waktu yg terlampau jauh, bukan kah pembelaan semata saja.
Aku mengurungkan niat untuk meminta penjelasannya. Seiring berjalannya waktu dengan mimpi buruk yg masih tersisa aku melanjutkan hidup ku. Bekerja dengan baik, makan enak, tertawa dan mencoba kalo perasaan ku baik-baik saja. Yaaa begitu lah perjalanan mimpi buruk ku selama 3 bulan (yaa seingatku). sampai akhirnyaaa....
Ku bilang dia seorang teman yg tak akrab dengan ku. Kita hanya tau sebatas nama, sebatas jabatan, dan sebatas kerja saja. Dia yg membuat ku oversharing di awal hilangnya mimpi buruk ku. Yang hanya sekedar tau nama tapi seperti sudah ingin mengenalku sejak lama.
Sebentar.... mengenal ku sejak lama?
Kenapa rasanya terdengar aneh dan familiar yaa. Tapi kalo dipikir-pikir saat aku masuk disana pertama kali, bukan saat aku dipindahkan ke bagian ku yg sekarang. Dia memang terlihat tidak asing bagi ku, seperti pernah bertemu dan melihat tapi entah dimana, yaa familiar saja.
Awal mula sih karena drakor, tapi entah aku terlalu peka atau gimana aku mencium gelagat aneh. Mari abaikan saja lah perasaan itu. Masih dengan perasaan mimpi buruk ku, aku tak memperdulikan siapa pun orang yg ada disekitar ku. Bahkan saat itu pun aku sedang dekat dengan teman kuliah ku..
Dia pun jadi tempat ku bercerita, ada aja hal yg ingin kuceritakan padanya. yaa saat itu aku hanya menerima sinyal teman kuliah ku. yang ku anggap okeeh, gapapa aku tanggepi saja lah...
Ingat ku, 1,5 bulan berlalu..... Dia menelpon ku malam-malam..
Tunggu ini bukan teman kuliah ku, tapi dia orang yang hanya sekedar tau nama ku. Yang ku anggap sebagai orang asing yang tiba-tiba masuk ke dalam kehidupan ku. Dari situ awal mula nya... Dia menghubungi ku... yang ku ingat sekitar pukul 23.00 WIB. buat apa? hanya sekadar iseng?. pleasee.. ini bukan tentang kerjaan kan...
Diam kan, yaa itu lah aku saat itu. tak mau ku angkat, ku diamkan dia. Yaa untungnya ku tidak melihat dia. ooh lebih tepatnya gedung kami berbeda. Masih di fase patah hati, tak mungkin aku akan merespon semua orang, eeehhh jgn salah tetep respon tapi liat orangnya deh wkwk...
Seketika aku menyerah, aku angkat lah telepon itu. Gabut kah kamu Nilaa.... malam-malam kau angkat telepon itu. mendengarkan cerita nya, mendengarkan cerita masa lalu nya. Dan kamu terbawa suasana dengan menceritakan kembali cerita mu, luka mu, sakit hatimu, bahkan dendam mu...
Oooohhhh saangaat lemah sekali perasaan mu Nila... semudah itu kah kami dulu....
Bahkan dia berani share aja sebenarnya membuat mu terheran-heran kan Nila, hei orang asing itu datang dan seberani itu. Gua siapa wooyyy...
Hal serupa terulang kembali bahkan telpon ini berlangsung hingga subuh. Dari yang gua sudah ngantuk sampai akhirnya melek lagi... Oooohhhh berasa jadi zombie loh sayaa... Hal serupa terulang, cerita itu makin panjang, bahkan semakin intens sampai akhirnya ada kalimat ini :
π¨: Kita pacaran yuk Nila? Kamu mau jadi pacar ku gak? tapi nanti kita diam-diam aja jangan bilang-bilang sama orang.
Aku yang saat itu tidak percaya dan masih menganggap anda sebagai orang asing hanya berfikir aneh. Iiihh berani sekali dia. Padahal gua pun saat itu juga tau cerita dia di kantor loh...
π©: Duuhhh... gini nih kan aku lagi patah hati ya, jadi gak bisa deh kayaknya. (jual mahal boleh dong). lagian kan pernah kan denger kalo abis sakit hati tuh pikirannya harus jernih.
π¨: Iya, kamu benar. aku juga tahu kalo lagi sakit hati jangan asal membuat keputusan.
Tuuh paham kan... okeeh lanjut cerita lagi....
Mimpi buruk dan patah hati masih berlanjut... Rasa itu masih ada yaa walau banyak sekali orang yang ada disekitarku bersama ku, tidak meninggalkan ku sendiri. Bahkan ditambah dia, orang yg masih ku anggap asing di hidupku... Hingga suatu ketika...
Kedekatan kami berlanjut....
Komentar
Posting Komentar