Nanjak Lagi : Merbabu Bukan Wacana. (draft baru rilis)
Hollaa.... Lama sekali aku tidak menulis blog ini mungkin. Saatnya membersihkan debu yang tersisa. Gak berasa sudah berganti tahun, ya kini adalah tahun 2018. Tahun baru dengan suasana yang baru juga.
Oia, malam ini aku akan membicara nanjak ku kembali di tahun kmrn. Ini sih udah late post banget tapi sungguh aku ingin membagi pengalaman ku saat ini. Walaupun sudah lama setidaknya aku pernah punya kenangan yang sungguh luar biasa dari nanjak ku sebelumnya. Jadi begini lah ceritanya....
Malam itu sahabat ku Hani menghubungi ku, di sela percakapan ku dengannya dia mengajak ku untuk nanjak lagi.Ya, kini aku suka sekali untuk sekedar nanjak ke gunung walaupun terkadang ada rasanya aku ingin pulang aja (berasa nyesel naik gunung), malas capek tapi ya begitu lah resikonya. Lanjut lagi seperti biasa Hani selalu bisa membujuk rayu ku untuk menanjak. entah sejak kapan dia jadi ketagihan naik gunung dan disitu aku akan terjebak di dalam aktivitasnya.
Kali ini dia mengajak ku naik gunung di daerah Jawa Tengah. Sungguh tak terkira rasanya, ingin menolak tapi sayangnya rasa penasaran lebih besar dari kata menolak. Hingga pada akhirnya aku pun mengiyakan ajakannya. selang 3 bulan dia mengajak ku dan biasanya aku selalu orang yang plin plan tapi kini entah ada angin apa aku mengiyakan dengan cepat.
Nanjak kali kedua ku kini berbeda dan merbabu menjadi tempat nanjak yang di inginkan oleh sahabat ku. dia mengajak ku kesana untuk menemaninya. Kali ini aku dan sahabatku nanjak tidak dengan jasa trip melainkan kita trip sendiri, daebak bukan...
Jadi ceritanya merbabu berawal dari teman sekolah ku yang ingin kesana dan kebetulan Hani ingin juga kesana maka jadi lah kita trip sendiri. Pengalaman yang berbeda bukan. Kita semua tidak ada yang tau track kesana, kita semua buta arah buat nanjak kesana, berbagai perundingan di lakukan, macam pertemuan pun diluangkan, hingga meminim bugdet ke sana pun diperhitungan sedetail mungkin.
12 orang, total kami nanjak. orang yang cukup sedikit dan nekat sih menurut gua mah. Tapi setidaknya itu bukan hanya sekedar wacana saja melainkan benar realitanya. semua termasuk teman-teman ku dari masa smk dan masa kuliah. Aku sengaja mengajak teman kuliah ku untuk jaminan ijin ku hehehe. seiyanya kan orang tua ku tak usah mengkhawatirkan anaknya yang akan menanjak gunung yang cukup jauh.
Oia, malam ini aku akan membicara nanjak ku kembali di tahun kmrn. Ini sih udah late post banget tapi sungguh aku ingin membagi pengalaman ku saat ini. Walaupun sudah lama setidaknya aku pernah punya kenangan yang sungguh luar biasa dari nanjak ku sebelumnya. Jadi begini lah ceritanya....
Malam itu sahabat ku Hani menghubungi ku, di sela percakapan ku dengannya dia mengajak ku untuk nanjak lagi.Ya, kini aku suka sekali untuk sekedar nanjak ke gunung walaupun terkadang ada rasanya aku ingin pulang aja (berasa nyesel naik gunung), malas capek tapi ya begitu lah resikonya. Lanjut lagi seperti biasa Hani selalu bisa membujuk rayu ku untuk menanjak. entah sejak kapan dia jadi ketagihan naik gunung dan disitu aku akan terjebak di dalam aktivitasnya.
Kali ini dia mengajak ku naik gunung di daerah Jawa Tengah. Sungguh tak terkira rasanya, ingin menolak tapi sayangnya rasa penasaran lebih besar dari kata menolak. Hingga pada akhirnya aku pun mengiyakan ajakannya. selang 3 bulan dia mengajak ku dan biasanya aku selalu orang yang plin plan tapi kini entah ada angin apa aku mengiyakan dengan cepat.
Nanjak kali kedua ku kini berbeda dan merbabu menjadi tempat nanjak yang di inginkan oleh sahabat ku. dia mengajak ku kesana untuk menemaninya. Kali ini aku dan sahabatku nanjak tidak dengan jasa trip melainkan kita trip sendiri, daebak bukan...
Jadi ceritanya merbabu berawal dari teman sekolah ku yang ingin kesana dan kebetulan Hani ingin juga kesana maka jadi lah kita trip sendiri. Pengalaman yang berbeda bukan. Kita semua tidak ada yang tau track kesana, kita semua buta arah buat nanjak kesana, berbagai perundingan di lakukan, macam pertemuan pun diluangkan, hingga meminim bugdet ke sana pun diperhitungan sedetail mungkin.
12 orang, total kami nanjak. orang yang cukup sedikit dan nekat sih menurut gua mah. Tapi setidaknya itu bukan hanya sekedar wacana saja melainkan benar realitanya. semua termasuk teman-teman ku dari masa smk dan masa kuliah. Aku sengaja mengajak teman kuliah ku untuk jaminan ijin ku hehehe. seiyanya kan orang tua ku tak usah mengkhawatirkan anaknya yang akan menanjak gunung yang cukup jauh.