LAGI - LAGI
Aku di hampirinya lagi, setelah sekian lama aku tak bersua dengannya.
Waktu nya terasa lama namun nyatanya itu tak lama seperti yang ku bayangkan.
Disini aku dengannya, bersama dengannya dalam satu ruang tertutup. Disini aku berbagi dengannya, berbahagi cinta, kasih sayang, dan rindu.
Tapi itu semua hanya kemungkinan yang mungkin terjadi. Aku disini menemaninya dalam satu ruang tertutup.
Bersamanya dalam sunyi dan hanya suara angin yang bergeming.
Masih dengannya, masih bersamanya namun kini berbeda kita berdua terdiam, ya terdiam dalam satu tempat yang sama.
Tak berkata sedetik pun, sekedar tegur sapa pun hanya sebatasnya saja.
Hugs, ya itu yg pertama kali kita bertemu.
Jatuh mendarat dengan mulus di kening ku.
Jatuh mendarat dengan mulus dikedua pipiku, pertanda aku dan dia saling merindu.
Aku tak menggubris perilakunya, aku tak menentang tingkahnya kepada ku dan lagi lagi aku terdiam menerimanya.
Semua berjalan seperti jam yang berhenti sesaat lalu terhening lagi. Untuk yang kesekian kalinya dan kesekian laginya seperti itu.
Sampai aku dan dia akhirnya berkata untuk mencukupkannya.
Waktu nya terasa lama namun nyatanya itu tak lama seperti yang ku bayangkan.
Disini aku dengannya, bersama dengannya dalam satu ruang tertutup. Disini aku berbagi dengannya, berbahagi cinta, kasih sayang, dan rindu.
Tapi itu semua hanya kemungkinan yang mungkin terjadi. Aku disini menemaninya dalam satu ruang tertutup.
Bersamanya dalam sunyi dan hanya suara angin yang bergeming.
Masih dengannya, masih bersamanya namun kini berbeda kita berdua terdiam, ya terdiam dalam satu tempat yang sama.
Tak berkata sedetik pun, sekedar tegur sapa pun hanya sebatasnya saja.
Hugs, ya itu yg pertama kali kita bertemu.
Jatuh mendarat dengan mulus di kening ku.
Jatuh mendarat dengan mulus dikedua pipiku, pertanda aku dan dia saling merindu.
Aku tak menggubris perilakunya, aku tak menentang tingkahnya kepada ku dan lagi lagi aku terdiam menerimanya.
Semua berjalan seperti jam yang berhenti sesaat lalu terhening lagi. Untuk yang kesekian kalinya dan kesekian laginya seperti itu.
Sampai aku dan dia akhirnya berkata untuk mencukupkannya.
Komentar
Posting Komentar