Pencemaran Udara Antropogenik-Industri
A. Pencemaran
Udara Antropogenik Industri
Emisi pencemaran udara
oleh industri sangat tergantung dari jenis industri dan prosesnya. Berbagai
industri dan pusat pembangkit tenaga listrik menggunakan tenaga dan panas yang
berasal dari pembakaran arang dan bensin, hasil sampingan dari pembakaran
tersebut adalah SOx, asap, dan bahan pencemar lainnya.
Penggunaan energi dari
bahan bakar fosil telah diikuti dengan peningkatan konsentrasi emisi gas-gas
rumah kaca, utamanya CO2 ke lingkungan global. Gas-gas rumah kaca
yang antropogenik tersebuy diyakini sebagai penyebab terjadinya pemansan
global.
Masyarakat negara maju
gunakan hampir 70% dari seluruh bahan bakar fosil dunia. AS adalah negara
pengemisi CO2 terbesar di dunia yaitu sekitar 1.387 juta metrik ton
pada tahun 1994, dan disususl oleh China sekitar 67% di bawahnya. Yang menarik
adalah Indonesia, sebagai pengemisi ke 16 terbesar di dunia dengan jumlah
sekitar 67 juta metrik ton.
Selama tahun 1989-1990
saja emisi CO2 Indonesia meningkat sangat mencolok yaitu sebesar
76,7 %, sebagian besar karena peningkatan penggunaan gas alam. Pada tahun1994,
komposisinya adalah 74 % emisi CO2 Indonesia berasal dari bahan
bakar minyak dan 14 % dari gas alam yang penggunanya bertambah terus sejak
tahun 1970.
Emisi CO2 perkapita
Indonesia pada tahun 1994 adalah 0,34 metrik ton karbon, masih jauh lebih
rendah dari rata-rata angka global, tetapimeningkat 10 kali lipat sejak tahun
1950. Walaupun masih rendah, namun perlu di waspadai karena besarnya jumlah
penduduk.
Komentar
Posting Komentar